Selasa, 04 Desember 2012

PBB: Israel Ancaman Perdamaian

TEMPO.CO, New York - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan Israel bahwa rencana pembangunan permukiman di daerah pendudukan di dekat Yerusalem Timur dapat mengancam perdamaian. Pembangunan tersebut, Ban menjelaskan, membuat jalur warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur menuju Tepi Barat terpotong. Otoritas Israel menyetujui pembangunan perumahan tambahan sebanyak 3.000 unit rumah sehari, setelah PBB bersepakat menaikkan status Palestina sebagai negara peninjau dalam sidang-sidang yang diselenggarakan PBB. Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu bersumpah akan tetap melanjutkan rencana pembangunan permukiman bagi warganya, kendati mendapatkan kecaman dari badan dunia atau komunitas internasional. Dalam sidang yang diselenggarakan pada Kamis, 29 November 2012, PBB menyetujui proposal Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk mengubah status Palestina di PBB dari negara pengamat non-anggota. Dalam sebuah pernyataan, Ahad, 2 Desember 2012, Ban mengekspresikan kekecewaannya atas pembangunan 3.000 unit perumahan oleh otoritas Israel di daerah pendudukan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Ban secara sungguh-sungguh meminta supaya rencana pembangunan perumahan di kawasan E1, terletak di daerah pendudukan Maaleh Adunim, antara Yerusalaem dan Tepi Barat, dibatalkan. Menurut salah seorang pejabat Israel, pembangunan itu tak mungkin dibatalkan karena merupakan daerah utama dan sesuai rencana kerja. Menurut Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel di Timur Tengah, pembangunan perumahan tersebut kontra produksi dan pembicaraan rencana perdamaian harus didorong lebih keras lagi antara kedua belah pihak (Israel dan Palestina). Sedangkan Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mengatakan, dia sangat mengkhawatirkan prospek perdamaian di kawasan akibat pembangunan tersebut. Mahmoud Abbad meminta Israel segera mengakhiri pembangunan perumahan bagi warganya di daerah pendudukan dan kembali ke meja perundingan. Sekembalinya dari sidang umum PBB di New York, Ahad, dia disambut gegap gempita rakyat Palestina di Ramallah. Ribuan orang mengibar-ngibarkan bendera Palestina seraya meneriakkan yel-yel, "Sekarang kami punya negara."

Sumber Informasi : http://www.tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar